Tadarus Politik Milenial di Probolinggo: Anak Muda Pelaku Politik Masa Depan
Belakangan ini, kita sering mendengar istilah “milenial” yang merujuk pada generasi muda yang lahir pada rentang waktu akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Generasi ini dianggap sebagai ahli teknologi yang sangat intelligens dan lebih berani dalam mengambil tantangan. Bukan hanya di bidang teknologi, milenial juga semakin aktif dalam berbagai bidang termasuk politik.
Anak muda menjadi kekuatan baru dalam dunia politik Indonesia. Banyak anak-anak muda yang memimpin gerakan politik, membuat kebijakan publik, dan bahkan menduduki jabatan publik. Salah satu anak muda yang aktif dalam dunia politik adalah Anwar Sadad.
Anwar Sadad adalah seorang mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah di Universitas Airlangga Surabaya. Meskipun masih berusia muda, Anwar sudah terjun dalam dunia politik sejak SMA. Sekarang, ia mengikuti program Magister Hukum Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Sebagai anak muda, Anwar Sadad ikut mencetuskan gerakan “tadarus politik” di Kota Probolinggo. Gerakan ini diadakan setiap bulan Ramadan dan bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya milenial, untuk membahas isu-isu politik. Tadarus politik ini bukan hanya berupa kajian atau ceramah, tetapi juga diskusi dan refleksi bersama.
Tadarus politik milenial di Probolinggo ini dianggap sukses dan mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta yang mengikuti acara ini setiap tahunnya. Selain itu, gerakan ini juga didukung oleh berbagai organisasi dan lembaga seperti KPU dan Bawaslu.
Kegiatan tadarus politik ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh politik dan agama yang memberi pandangan dan pemikiran mereka tentang isu-isu politik yang sedang berkembang di Indonesia. Dalam diskusi tadarus politik, Anwar Sadad menyampaikan pandangannya tentang kebijakan-kebijakan publik serta mengajak para peserta untuk berbicara tentang aksi politik yang bertujuan menjunjung tinggi kepentingan masyarakat.
Dalam tadarus politik, Anwar Sadad sering membahas isu-isu politik yang sedang hangat, termasuk tentang krisis kepercayaan masyarakat pada partai politik di Indonesia. Menurut Anwar, krisis tersebut disebabkan oleh banyaknya kasus korupsi di kalangan politisi.
Anwar menyampaikan bahwa milenial, sebagai generasi baru yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia, harus berani mengambil inisiatif untuk mengubah dunia politik Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan memilih kepala daerah atau presiden yang bersih dari korupsi.
Kegiatan tadarus politik milenial di Probolinggo ini menjadi bukti bahwa anak muda dapat berperan serta aktif dalam dunia politik. Anak muda bukan hanya menjadi penonton tetapi juga menjadi pelaku politik masa depan.
Melalui gerakan tadarus politik ini, Anwar Sadad dan para milenial di Probolinggo ingin membangkitkan kesadaran politik dan memotivasi para milenial untuk mengambil peran dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Kekuatan politik milenial semakin mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Dalam Pilpres 2019, terdapat banyak kandidat presiden yang mencoba mendapatkan dukungan dari kalangan milenial dengan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan dan acara khusus untuk kalangan muda.
Namun, dukungan dari para milenial terhadap calon presiden bukan sekadar latar belakang usia atau gaya kampanye. Para milenial sangat kritis dan berpikir rasional terhadap berbagai issue dan isu politik yang berkembang. Mereka membutuhkan pemimpin yang memahami kebutuhan dan tuntutan yang diajukan kepada para milenial dalam membangun Indonesia khususnya dalam bidang politik.
Kini, Anwar Sadad mengajak kita semua untuk terus aktif dalam diskusi politik dan berperan dalam membangun masyarakat yang lebih baik di masa depan. Tadarus politik milenial di Probolinggo adalah contoh nyata bagaimana anak muda dapat berpartisipasi aktif dalam masa depan politik Indonesia. Marilah kita jadikan anak muda sebagai pelaku politik masa depan yang lebih baik untuk Indonesia. Samapai bertemu dengan artikel berikutnya.