Berita  

Telur Asin Barter Beras | Metro Daily

HUM 5287

Telur Asin Barter Beras: Solusi Ekonomi Suatu Daerah

Telur asin dan beras merupakan dua kebutuhan pokok yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, harga beras yang cenderung naik membuat sebagian masyarakat dengan pendapatan rendah kesulitan untuk membeli beras. Masalah yang semakin bertambah dalam situasi pandemi COVID-19 ini.

Namun, ada solusi dari sebuah komunitas di Purwakarta, Jawa Barat, yaitu Telur Asin Barter Beras. Adanya sistem barter ini membuat masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan beras tanpa harus merogoh kocek yang dalam.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana sistem barter Telur Asin Barter Beras berjalan di Purwakarta, asal mula ide tersebut, serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.

1. Asal Mula Ide Telur Asin Barter Beras

Ide Telur Asin Barter Beras berasal dari kegelisahan para anggota komunitas di Purwakarta, Jawa Barat yang melihat harga beras yang terus naik padahal kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit akibat pandemi COVID-19. Salah satu anggota komunitas, Ibu Eni Lasmini, memiliki usaha produksi telur asin dan mengusulkan agar telur asin bisa digunakan sebagai alat tukar dengan beras.

Ide tersebut langsung mendapatkan respon positif dari anggota komunitas yang lain. Maka, dilakukanlah ujicoba pertukaran telur asin dengan beras seharga Rp 7.000 per satu kilogram beras untuk satu ikat telur asin. Lama-kelamaan, sistem barter ini semakin terorganisir dan kini sudah melibatkan lebih dari 150 kelompok peternak telur asin di Purwakarta.

2. Bagaimana Telur Asin Barter Beras Berjalan?

Sistem barter Telur Asin Barter Beras sangat mudah dan sederhana. Peternak telur asin yang tergabung dalam kelompok di Purwakarta bisa menukarkan telur asinnya dengan beras. Setiap kelompok ditetapkan memiliki peran yang berbeda-beda dalam sistem barter ini. Ada kelompok peternak yang berperan sebagai pengelola, pengumpul, dan penyimpan telur asin, serta kelompok yang berperan sebagai pedagang beras.

Ketentuan untuk menjadi anggota dalam sistem barter ini cukup mudah, yaitu dengan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 50 ribu dan menyumbangkan satu ikat telur asin. Dalam satu kelompok, setiap anggota harus menyetorkan minimal 10 ikat telur asin atau senilai dengan 10 kilogram beras.

Selanjutnya, kelompok pengumpul akan menjual telur asin yang terkumpul ke pedagang beras dengan harga yang telah disepakati. Pedagang beras akan memasok beras ke kelompok peternak telur asin dengan harga yang sama dengan yang dijual oleh kelompok pengumpul. Kemudian, beras tersebut akan dibagikan ke setiap anggota kelompok peternak.

3. Dampak Sosial dan Ekonomi Telur Asin Barter Beras

Sistem barter Telur Asin Barter Beras ini memiliki dampak yang positif bagi masyarakat di Purwakarta. Dalam situasi pandemi COVID-19 yang sulit ini, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan berasnya tanpa harus keluar banyak uang. Selain itu, masyarakat peternak telur asin juga bisa memperoleh penghasilan dari hasil produksinya.

Dampak positif lainnya adalah terjadinya peningkatan gizi masyarakat. Telur asin mengandung protein dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dengan adanya sistem barter ini, masyarakat bisa memperoleh telur asin sebagai sumber protein, yang sebelumnya mungkin sulit untuk didapatkan karena harganya yang relatif tinggi.

Tidak hanya itu, sistem barter Telur Asin Barter Beras juga memperkuat hubungan sosial antara para anggota kelompok dan membuka peluang usaha baru bagi para peternak. Kegiatan barter ini juga mempromosikan produk lokal dan mendukung pengembangan industri peternakan di Purwakarta.

4. Kesimpulan

Sistem barter Telur Asin Barter Beras memberikan solusi alternatif bagi masyarakat yang kesulitan membeli beras dengan harga yang tinggi. Akses kebutuhan pokok yang terjamin dengan harga yang terjangkau merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Telur Asin Barter Beras juga memperkuat hubungan sosial antara anggota kelompok dan membuka peluang usaha baru. Oleh karena itu, diharapkan sistem barter Telur Asin Barter Beras bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar Purwakarta serta di wilayah lainnya di Indonesia.