Berita  

Menhub dan Kapolri Tinjau Kesiapan Fasilitas Tambahan Arus Mudik di Banten-Lampung

a491d7b47431c5c214062b8235e7b46f

Menhub dan Kapolri Tinjau Kesiapan Fasilitas Tambahan Arus Mudik di Banten-Lampung

Setiap tahunnya, arus mudik selalu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjamin kelancaran transportasi selama momen penting tersebut. Di tahun 2021, kesiapan fasilitas tambahan arus mudik di wilayah Banten-Lampung pun turut dipantau oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Bagaimana persiapan tersebut dilakukan dan apa saja yang menjadi fokus untuk memastikan kesuksesan arus mudik tahun ini?

Mengantisipasi Lonjakan Jumlah Penumpang

Tingginya jumlah penumpang selama arus mudik dapat menyebabkan kerumunan dan memicu risiko penyebaran Covid-19. Untuk meminimalkannya, pemerintah telah mengambil beberapa tindakan seperti pembatasan jumlah penumpang, pemeriksaan kesehatan, dan penyediaan fasilitas tambahan. Fasilitas tambahan tersebut meliputi ruangan tunggu, toilet, chiller air dan lain sebagainya. Menhub Budi Karya mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sosialisasi dan penerangan mengenai kesiapan transportasi serta fasilitas kesehatan agar masyarakat merasa aman, terhindar dari kerumunan dan tetap terjaga kesehatannya.

Pemeriksaan kesiapan fasilitas dimulai pada sepanjang jalan tol yang menghubungkan Banten-Lampung, dan Menhub pun memeriksa fasilitas di stasiun atau terminal yang terletak di jalur tersebut. Seluruh fasilitas di lokasi peningkatan aliran mudik diizinkan untuk mengoperasikan layanan 24 jam sehari selama arus mudik, seperti stasiun kereta api, bus, dan terminal.

Fokus pada Fasilitas Keamanan dan Kenyamanan

Dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan selama arus mudik, pemerintah khususnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga mempersiapkan beberapa strategi dan fasilitas. Antara lain, pemeriksaan dan pengamanan di sepanjang jalur, persiapan klinik kesehatan, dan evakuasi kendaraan yang mengalami mogok atau kecelakaan.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa kepolisian akan berkoordinasi dengan pihak perhubungan, perguruan tinggi, dan stakeholder lain guna memastikan kesiapan selama arus mudik. Seluruh personel polisi dan TNI juga diterjunkan untuk pengamanan di seluruh titik tumpu arus mudik.

Menhub Budi Karya menambahkan bahwa fasilitas tambahan dilengkapi dengan kamera pemantau, yang akan membantu pengawasan keamanan dan keamanan selama arus mudik terutama di area yang rawan kejahatan.

Harapan dari Persiapan yang Dilakukan

Menurut Menhub Budi Karya dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, persiapan yang dilakukan ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penyebaran Covid-19, mengurangi kepadatan lalu lintas dan kerumunan, serta memastikan kenyamanan bagi masyarakat selama arus mudik. Pemerintah juga terus berupaya memaksimalkan kinerja fasilitas agar tidak terjadi kekurangan kapasitas.

Dalam kondisi pandemi, arus mudik menjadi tantangan yang harus diatasi oleh pemerintah dan masyarakat agar tidak menciptakan klaster baru Covid-19. Dengan persiapan yang matang serta kesadaran dari seluruh masyarakat yang berpergian, diharapkan arus mudik tahun ini dapat berjalan dengan sukses dan meriah.

Kesimpulan

Arus mudik selalu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjamin kelancaran transportasi selama momen penting tersebut. Kesiapan fasilitas tambahan di wilayah Banten-Lampung pun turut dipantau oleh Menhub Budi Karya bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Upaya pembatasan jumlah penumpang, pemeriksaan kesehatan, dan penyediaan fasilitas tambahan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang yang dapat menyebabkan kerumunan dan memicu risiko penyebaran Covid-19. Fasilitas tambahan sepanjang jalur tol, stasiun dan terminal diperiksa dan diizinkan mengoperasikan layanan 24 jam sehari selama arus mudik.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga mempersiapkan beberapa strategi dan fasilitas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama arus mudik. Rekrutan personel polisi dan TNI juga dikerahkan untuk pengamanan di seluruh titik tumpu arus mudik. Fasilitas tambahan dilengkapi dengan kamera pemantau, yang akan membantu pengawasan keamanan dan keamanan selama arus mudik terutama di area yang rawan kejahatan.

Persiapan yang dilakukan diharapkan dapat meminimalkan risiko penyebaran Covid-19, mengurangi kepadatan lalu lintas dan kerumunan, serta memastikan kenyamanan bagi masyarakat selama arus mudik. Pemerintah juga terus berupaya memaksimalkan kinerja fasilitas agar tidak terjadi kekurangan kapasitas. Arus mudik tahun ini menjadi tantangan yang harus diatasi oleh pemerintah dan masyarakat agar tidak menciptakan klaster baru Covid-19. Dengan persiapan yang matang serta kesadaran dari seluruh masyarakat yang berpergian, diharapkan arus mudik tahun ini dapat berjalan dengan sukses dan meriah.