Haruki Umemura, Pensiun Muda Dan Kini Jadi Biksu
Haruki Umemura adalah seorang pria Jepang yang secara mengejutkan memilih untuk pensiun dari pekerjaannya yang mapan sebagai perancang grafis di usia yang relatif muda, yaitu 28 tahun. Namun, keputusannya tersebut membuatnya menemukan jalan hidup baru, menjadi seorang biksu atau pendeta agama Buddha.
Mengapa Haruki Umemura memilih untuk pensiun muda? Menurut wawancara dengan Nikkei Asian Review, alasan utama dia memilih untuk pensiun adalah karena merasa bosan dan tidak ada lagi tantangan dalam pekerjaannya sebagai perancang grafis. Dia tidak lagi merasa termotivasi dan siap untuk mencari jalan hidup yang lebih bermakna.
Umemura menemukan ketenangan dan sumber inspirasi dalam agama Buddha. Dia memutuskan untuk meninggalkan kehidupan materialis dan menekuni jalan hidup spiritual dengan mengikuti kehidupan biksu. Dalam budaya Jepang, banyak orang meluangkan waktu untuk berziarah ke kuil-kuil Buddha dan merenungkan makna kehidupan.
Pada awalnya, penampilan Umemura masih menyerupai seorang pemuda biasa dengan pakaian kasual. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dia telah mengenakan jubah biksu dan kepala yang dikuncir dengan rapi. Kini, dia menjadi seorang biksu yang sangat dihormati di wilayah Asakusa, Tokyo.
Kehidupan Haruki Umemura sekarang
Setelah pensiun dari pekerjaannya yang mapan, kehidupan Umemura menjadi lebih tenteram dan rutin. Ia menghabiskan sebagian besar waktu untuk lebih menekuni agama Buddha, termasuk meditasi, mengaji kitab suci, dan juga memberi khotbah. Selain itu, dia juga memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang disukainya.
Sebagai seorang biksu, Umemura sering diundang oleh umat Buddha dari berbagai wilayah di Jepang untuk memberikan nasihat atau jalan hidup dalam agama Buddha. Ia juga menghabiskan banyak waktu untuk mengunjungi dan belajar di kuil-kuil Buddha di seluruh Jepang.
Beberapa aktivitas yang dia lakukan sebagai seorang biksu adalah mengunjungi rumah sakit untuk memberikan dukungan spiritual, serta merencanakan dan mengeksekusi acara-acara di kuil sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat sekitar. Selain itu, ia juga memberikan khotbah dan les agama Buddha kepada anak-anak dan remaja agar mereka dapat memahami jalan hidup yang bermakna.
Bagaimana Haruki Umemura mengoptimalkan agama Buddha sebagai bisnis
Tidak hanya sebagai seorang biksu, Haruki Umemura juga seorang pebisnis cerdas. Dia berhasil memadukan kepercayaannya pada agama Buddha dengan jalan hidupnya sebagai seorang biksu untuk menciptakan bisnis baru.
Umemura berhasil meluncurkan kuil siber pertamanya, Makanai Jūsen-ji, pada tahun 2015. Kuil tersebut menyediakan layanan doa online dan juga menjual barang-barang religius secara online. Hal ini menjadi solusi untuk orang-orang yang sibuk dan tidak dapat mengunjungi kuil dalam waktu yang lama. Selain itu, ia juga meluncurkan aplikasi meditasi yang sukses di pasar Jepang.
Tidak hanya itu, Umemura juga mengoptimalkan penggunaan media sosial dan YouTube. Ia merilis video meditasi dan khotbah di YouTube dan Instagram-nya. Hal ini memberikan nilai tambah bagi umat Buddha yang ingin mengetahui cara meditasi atau mencari inspirasi dalam hidup.
Kesimpulan
Haruki Umemura memilih jalan hidup yang berbeda dari kebanyakan orang dengan memutuskan untuk pensiun muda dan menjadi biksu. Dia telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar dan mengikuti kehidupan spiritual di agama Buddha, serta mengoptimalkan agama tersebut sebagai bisnis.
Melalui perjalanan hidupnya, dia telah berhasil memberikan inspirasi bagi orang-orang yang ingin mencari jalan hidup yang bermakna serta memberikan solusi untuk umat Buddha yang ingin menjalankan ajaran agama secara lebih mudah dan cepat. Semoga Haruki Umemura dapat terus memberikan inspirasi dan pengabdian bagi masyarakat Jepang dan dunia.
Original Post By Dmarket