PDIP Menargetkan Ganjar as Vice Presidential Candidate from NU, Cak Imin Refuses to Get Involved

PDIP Bidik Cawapres Ganjar dari NU, Cak Imin Tidak Mau Ikut Campur

Pada tahun ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali membuat gebrakan dengan membidik Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024. Menariknya, memiliki dukungan besar dari Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Namun, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab dipanggil Cak Imin, menyatakan diri tidak mau ikut campur dalam melihat peluang politik ini.

Berikut ini kami akan mengulas lebih dalam tentang pergerakan politik PDIP dalam mencari cawapres, dukungan NU, pendapat Cak Imin, dan informasi terbaru seputar hal ini.

Pencarian Cawapres PDIP

PDIP merupakan partai politik besar di Indonesia, dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Sejak awal tahun ini, partai ini sudah melakukan pencarian cawapres untuk mendampingi calon presidennya di Pilpres 2024. Beberapa nama yang sempat disebutkan di antaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Namun, pada 9 Juli 2021, Megawati mengejutkan dengan mengumumkan bahwa PDIP akan mengajukan Ganjar Pranowo sebagai cawapres dalam Pilpres 2024. Ganjar adalah seorang politikus yang terkenal di Jawa Tengah, dan merupakan salah satu kader PDIP. Megawati menyebut bahwa pilihan Ganjar didasarkan pada kinerja dan elektabilitasnya yang tinggi.

Dukungan NU

Setelah pengumuman dari PDIP, dukungan pun datang dari organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU. Saat menghadiri acara peringatan HUT NU ke-95 pada 30 Agustus 2021, Megawati disambut hangat oleh pimpinan NU, dan mendapat dukungan untuk mencalonkan Ganjar sebagai cawapres.

Hal ini tentu memperkuat posisi PDIP dalam Pilpres 2024, karena NU merupakan basis dukungan yang kuat di kalangan masyarakat Muslim Indonesia. Sebagai organisasi yang memegang pengaruh besar dalam politik Indonesia, dukungan dari NU secara tidak langsung akan memberikan dorongan besar pada kemenangan Paslon PDIP pada Pilpres 2024.

Pendapat Cak Imin

Meskipun PDIP dan NU sudah memberikan dukungannya untuk mencalonkan Ganjar sebagai cawapres, pendapat dari pimpinan partai lain tetap diperlukan. Salah satunya adalah PKB, partai yang pernah menjadi mitra koalisi PDIP dalam pemerintahan Jokowi-Maruf di periode sebelumnya.

Namun, ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyatakan tidak mau ikut campur dalam melihat peluang politik ini. Ia berpendapat bahwa setiap partai politik harus memutuskan calonnya sendiri, dan tidak boleh dipengaruhi oleh partai lain. Cak Imin juga menegaskan bahwa PKB masih menjalin kerja sama baik dengan PDIP, selama program-program yang dibuat tetap berpihak pada kesejahteraan rakyat.

Informasi Terbaru

Hingga saat ini, wacana mengenai pencalonan Ganjar sebagai cawapres masih terus bergulir. Meskipun dukungan PDIP dan NU sudah ada, namun beberapa pihak masih berpendapat bahwa hal itu masih terlalu dini. Selain itu, belum ada partai politik lain yang secara resmi mendukung pencalonan Ganjar sebagai cawapres.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dukungan dari PDIP dan NU sudah cukup besar, dan kemungkinan Ganjar akan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi, bila ada partai politik lain yang akhirnya memberikan dukungannya, maka peluang untuk memenangkan Pilpres 2024 semakin besar.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa PDIP sudah membidik Ganjar Pranowo sebagai cawapres pada Pilpres 2024, dan berhasil mendapat dukungan dari NU. Hal ini memperkuat posisi PDIP dalam Pilpres 2024, karena NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Namun, pendapat dari partai politik lain, seperti PKB, tetap diperlukan dalam melihat peluang politik ini.

Sampai saat ini, wacana mengenai pencalonan Ganjar sebagai cawapres masih terus bergulir, dan belum ada dukungan yang secara resmi diberikan oleh partai politik lain. Namun, dukungan dari PDIP dan NU sudah cukup besar, dan kemungkinan untuk memenangkan Pilpres 2024 semakin besar. Hal ini tentu akan semakin menambah ketatnya persaingan dalam Pilpres 2024, dan menambah semarak demokrasi di Indonesia.

Original Post By Dmarket