Keluarga Khawatirkan Kondisi Lukas Enembe Jelang Persidangan
Lukas Enembe adalah Gubernur Papua, yang kini terlibat masalah hukum terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Sebelum sidang dimulai, keluarganya mengaku khawatir dengan kondisi fisik dan mentalnya. Lukas Enembe sudah mengalami stres dan tekanan jiwa sejak kasus ini bergulir. Menurut keluarga, Lukas tampil pucat, penat dan gelisah dalam beberapa hari terakhir. Mereka merasa bahwa Lukas memerlukan liburan, bukan persidangan.
Pertimbangan Hakim
Sidang Lukas Enembe sendiri sudah beberapa kali diundur karena pertimbangan hakim. Hal ini tentu saja tidak menambah kepercayaan diri dan kestabilan emosi si gubernur. Keluarga tentu merasa takut bila sidang ini diperpanjang lagi. Selama ini, Lukas Enembe diurus oleh keluarganya selain karena tuntutan pekerjaan juga karena keperluan medis.
Keluarga Melapor ke Komisi Yudisial
Melihat kondisi si gubernur, keluarga Lukas Enembe memutuskan untuk melapor ke Komisi Yudisial. Mereka merasa bahwa kondisi Lukas Enembe sudah tak layak lagi untuk dihadapkan ke persidangan. Mereka mempertanyakan kebijakan hakim yang tetap menggelar sidang meski mengetahui kondisi si terdakwa. Keluarga juga menemui tim psikolog yang akan memberikan asistensi terkait kesehatan mental Lukas Enembe.
Doa Seluruh Pasukan Papua
Dukungan juga datang dari masyarakat Papua. Segerombolan massa berdoa bersama di halaman kantor Gubernur Papua. Mereka berdoa agar Lukas Enembe diberi kekuatan untuk menghadapi sidang dan mendapatkan seadil-adilnya. Aksi doa bersama ini disatukan dengan ajakan agar semua masyarakat Papua menjaga kondusivitas menjelang sidang digelar.
Ancaman dari Kelompok Radikal
Namun, tak semua masyarakat Papua bersikap damai. Kelompok-kelompok radikal mulai terlihat mencuat, memberikan ancaman terhadap pihak-pihak yang dianggap memojokkan Lukas Enembe. Pihak Kepolisian mengambil tindakan keras dan mengirim pasukan Brimob ke lokasi-lokasi yang dianggap sebagai markas kelompok radikal. Ancaman ini tentu saja menambah keruwetan keamanan di Papua yang kini dikenal sebagai wilayah yang rawan konflik sosial.
Tanggapan dari Pemerintah
Terkait kasus Lukas Enembe, pemerintah kembali mengurangi anggaran pendanaan Papua. Pemerintah memangkas dana infrastruktur dan anggaran pendidikan. Warga Papua merasa pemerintah malah menghukum rakyatnya sendiri dengan tindakan ini. Selain itu, beberapa lembaga Human Right juga memberikan pernyataan membela Lukas Enembe. Mereka meminta agar Lukas Enembe mendapatkan hak yang sama seperti warga negara lain sebelum dinyatakan bersalah.
Kasus Lukas Enembe memberikan dampak yang cukup besar bagi kestabilan Papua. Seluruh masyarakat Papua terbelah menjadi dua kubu. Ada yang mendukung Lukas Enembe sepenuh hati sekalipun terbukti bersalah, dan ada juga yang menuntut keadilan hukum berjalan sama rata. Hanya waktu yang bisa menjawab bagaimana akhirnya kasus ini berlangsung. Semoga Papua tetap aman dan damai.
Original Post By Dmarket