Kesepakatan Jokowi-Xi Jinping Diam-diam Memiliki Potensi Risiko Laten Ekonomi Indonesia, Apa Saja?
Pada bulan April 2019, Indonesia menyambut kedatangan Presiden China, Xi Jinping, sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk menarik minat investor asing, khususnya dari China. Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan memperkuat hubungan bilateral di antara kedua negara. Meski demikian, kesepakatan tersebut telah menuai kritik dari sejumlah kalangan, yang meyakini bahwa dampak ekonomi jangka panjangnya bagi Indonesia berpotensi menjadi risiko laten yang signifikan.
Berikut adalah beberapa isu yang harus dipahami mengenai kesepakatan Jokowi-Xi Jinping dan potensi risiko laten ekonomi Indonesia.
1. Penga… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
2. Penye… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
3. Dampak… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
4. Resik… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
5. Impli… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
6. Pengaruh… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
7. Tantang… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
8. Peluang… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
9. Rencan… (selesai di bagian paragraf berikutnya)
10. Konkl…
1. Pengaruh Kemajuan Infrastruktur China
Kesepakatan Jokowi-Xi Jinping melibatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia yang didanai oleh bank China. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas darat, laut, dan udara di antara kedua negara. Namun, kekhawatiran muncul mengenai kemampuan Indonesia untuk membayar seluruh hutang yang diambil dari China.
2. Penyebaran Kesenjangan Ekonomi
Kritik lain mengenai kesepakatan ini adalah bahwa investasi asing dari China dapat menyebabkan penyebaran kesenjangan ekonomi yang lebih besar di Indonesia. Ini karena perusahaan China mungkin hanya tertarik untuk berinvestasi di sektor ekonomi yang menguntungkan, seperti infrastruktur dan energi, sementara sektor-sektor lain dibiarkan mengalami perlambatan. Hal ini dapat membuat Indonesia bergantung pada sektor-sektor tertentu dan memperburuk kesenjangan ekonomi dalam jangka panjang.
3. Dampak Sosial
Meskipun ada manfaat dari peningkatan investasi dari China, hal ini juga dapat mempengaruhi masyarakat lokal di Indonesia. Kritik ini mencakup pernyataan bahwa proyek-proyek besar dari China sering kali dilewati ke perusahaan China tanpa melibatkan pekerja lokal. Hal ini tidak hanya dapat memiliki dampak sosial negatif, tetapi juga dapat menyebabkan ketidakpuasan publik dan ketegangan politik di Indonesia.
4. Risiko Mata Uang Asing
Salah satu risiko dalam kesepakatan ini adalah risiko mata uang asing. Karena hutang yang dikeluarkan oleh China dinyatakan dalam RMB, hal ini bisa menjadi masalah ketika Indonesia harus membayar kembali hutang tersebut. Jika nilai tukar RMB mengalami fluktuasi atau terdepresiasi, maka ini akan memengaruhi nilai hutang yang harus dibayar oleh Indonesia.
5. Implikasi Politik
Meskipun kesepakatan Jokowi-Xi Jinping bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dan China, hal ini juga memiliki implikasi politik yg perlu dipertimbangkan. Sejumlah pengamat berpendapat bahwa kesepakatan itu dapat membuat Indonesia bergantung pada China dan menjadi terlalu cenderung ke Beijing. Selain itu, beberapa aspek kesepakatan tersebut mungkin juga mengurangi peluang Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara lain.
6. Pengaruh Lingkungan
Investasi besar-besaran dalam infrastruktur juga dapat memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Indonesia telah menghadapi sejumlah masalah lingkungan yang signifikan, dan kemungkinan besar akan ada dampak dari proyek-proyek infrastruktur besar yang diusulkan. Kritikus menunjukkan bahwa investasi China dapat mempengaruhi lingkungan Indonesia, terutama dalam hal deforestasi dan kerusakan habitat yang mempengaruhi satwa liar.
7. Tantangan bagi Industri Lokal
Kesepakatan ini juga menimbulkan tantangan bagi industri lokal di Indonesia. Hal ini karena China telah terbukti memiliki keunggulan komparatif dalam berbagai industri, dan Indonesia mungkin harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan China yang memproduksi barang-barang yang lebih murah. Ini berarti bahwa Indonesia harus meningkatkan inovasi dan produktivitasnya untuk dapat bersaing secara efektif.
8. Peluang Pasar
Meskipun ada sejumlah risiko ekonomi yang terkait dengan kesepakatan Jokowi-Xi Jinping, hal ini juga membuka peluang baru bagi Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi. Investor internasional yang ingin melakukan bisnis di Indonesia akan dapat mengetahui lebih lanjut mengenai peluang ekonomi di negara-negara sekitarnya, dan ini dapat membantu memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi utama di Asia Tenggara.
9. Rencana Kebijakan yang Lebih Baik
Kesepakatan Jokowi-Xi Jinping memperkuat kerjasama ekonomi antara Indonesia dan China, tetapi sejumlah risiko tetap harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan rencana kebijakan yang baik dan tepat guna untuk dapat mengoptimalkan kesepakatan tersebut. Hal ini termasuk merumuskan strategi untuk mengatasi risiko apapun dan memperkuat dampak positifnya.
10. Kesimpulan
Kesepakatan antara Jokowi-Xi Jinping memiliki potensi risiko untuk ekonomi Indonesia. Namun, ini juga membuka peluang baru untuk investasi dan kerjasama perdagangan di antara kedua negara. Untuk memanfaatkan kesepakatan ini dengan cara yang tepat, Indonesia harus lebih memperhatikan manfaat dan risiko yang terkait, serta mempersiapkan rencana kebijakan yang baik.
Sumber:
https://www.idntimes.com/business/economy/sari-dewi/ketika-kerjasama-indonesia-china-dikecam-karena-potensi-risiko-ekonomi-c1c2/full
https://www.insideindonesia.org/economic-partnerships-bring-new-opportunities-and-risks-for-southeast-asia
Original Post By Dmarket