Berita  

Dengan Menggunakan Co-Firing, PLTU PLN Grup Mengurangi Emisi CO2 hingga 429 Ribu Ton

Lewat Co-Firing, 40 PLTU PLN Grup Mampu Turunkan Emisi Hingga 429 Ribu Ton CO2

Dalam upaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan memitigasi perubahan iklim, PT PLN (Persero) Grup telah berhasil mengimplementasikan program co-firing di 40 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya. Dengan metode ini, emisi CO2 berhasil diturunkan hingga sebesar 429 ribu ton. Ini adalah langkah besar dalam upaya perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi PLTU.

Co-firing adalah proses pembakaran bahan bakar campuran batubara dan biomassa dalam boiler PLTU. Dengan menggunakan biomassa sebagai sumber energi alternatif, PLTU dapat menghasilkan energi listrik yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi pelepasan emisi CO2. PLN Grup telah menggunakan berbagai jenis biomassa termasuk serat kelapa, cangkang kelapa sawit, limbah pertanian, dan biomassa hasil sampingan industri kayu.

Salah satu manfaat bagi PLTU dengan implementasi co-firing adalah pengurangan ketergantungan pada batubara sebagai sumber energi utama. Dalam waktu dekat, PLN Grup berencana untuk meningkatkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar tambahan dalam jumlah yang lebih besar. Selain mengurangi emisi CO2, penggunaan biomassa juga membantu mengurangi penggunaan batubara dan menjaga ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.

Selain itu, co-firing juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan meningkatnya permintaan biomassa sebagai bahan bakar tambahan, petani dan pengusaha lokal dapat memperoleh penghasilan tambahan melalui penjualan biomassa mereka ke PLTU. Hal ini memberikan dorongan bagi pengembangan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah sekitar PLTU.

Namun, implementasi co-firing tidaklah tanpa hambatan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah pasokan biomassa yang tidak konsisten dan terbatas. PLN Grup telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak terkait seperti petani, perusahaan perkebunan, dan masyarakat lokal untuk mengatasi masalah ini. Dalam jangka panjang, PLN Grup juga berencana untuk melibatkan masyarakat dalam program pengelolaan dan pengadaan biomassa, sehingga memastikan pasokan biomassaa yang berkelanjutan.

Komitmen PLN Grup untuk mengurangi emisi CO2 juga sejalan dengan komitmen global dalam mengatasi perubahan iklim. Dalam Konferensi Iklim PBB 2015 di Paris, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 29 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030. Dengan implementasi co-firing, PLN Grup telah memberikan kontribusi konkret dalam mencapai target ini.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ambisius ini, PLN Grup juga terus melakukan inovasi dan penelitian untuk pengembangan teknologi terbarukan. Perusahaan ini sedang mengkaji pemanfaatan energi surya, energi angin, dan energi panas bumi sebagai sumber energi alternatif yang lebih bersih. Dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat diharapkan menjadi pendorong utama dalam mendorong transisi ke energi terbarukan di Indonesia.

Secara keseluruhan, implementasi co-firing di 40 PLTU PLN Grup merupakan langkah berani dalam mengurangi dampak lingkungan dari industri energi. Melalui penggunaan biomassa sebagai bahan bakar tambahan, PLN Grup telah berhasil menurunkan emisi CO2 hingga sebesar 429 ribu ton. Selain manfaat lingkungan, co-firing juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan komitmen yang kuat untuk mengembangkan teknologi terbarukan, PLN Grup berperan penting dalam mencapai target pengurangan emisi CO2 Indonesia dan terus bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Original Post By Dmarket