Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Prabowo

Dalam dunia politik, dukungan dari pemimpin partai atau presiden bisa menjadi faktor penentu dalam elektabilitas seorang calon. Hal ini juga terjadi dalam Pemilihan Presiden Indonesia 2019, di mana dukungan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa berpengaruh besar terhadap elektabilitas lawan politiknya, Prabowo Subianto.

Namun, bagaimana perkembangan terbaru mengenai dukungan Jokowi terhadap Prabowo? Mari simak ulasan berikut ini.

Dukungan Jokowi kepada Prabowo dalam Menangani Pandemi Covid-19

Pada pertengahan tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19, Presiden Jokowi memberikan dukungan pada Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan, untuk membantu dalam menangani pandemi. Jokowi bahkan memuji Prabowo atas kontribusinya dalam mendukung tugas-tugas pemerintah dalam penanganan pandemi.

Dukungan Jokowi Menguntungkan Elektabilitas Prabowo?

Sejak awal kampanye Pemilihan Presiden 2019, Jokowi telah memasukkan Prabowo ke dalam kabinetnya sebagai Menteri Pertahanan. Hal ini dilihat sebagai strategi politik agar Prabowo tidak menjadi rival yang terlalu berbahaya pada pemilihan presiden. Namun, apakah dukungan Jokowi pada Prabowo benar-benar memberikan pengaruh positif pada elektabilitas Prabowo?

Tren Elektabilitas Prabowo Sebelum dan Sesudah Dukungan dari Jokowi

Dalam sejumlah survei elektabilitas presiden pada tahun 2018 dan awal tahun 2019, namun sebelum Jokowi memberikan dukungan pada Prabowo, jumlah responden yang memilih Prabowo kurang dari setengah dari total responden. Namun, setelah Jokowi memberikan dukungan pada Prabowo, popularitas Prabowo mulai meningkat.

Apakah Penambahan Suara Prabowo itu Signifikan?

Meski ada peningkatan elektabilitas Prabowo, pengaruh dukungan dari Jokowi tetap menjadi perdebatan. Beberapa kritikus mengatakan bahwa peningkatan tersebut bukan karena dukungan Jokowi, melainkan karena kampanye Prabowo yang agresif selama kampanye terakhir. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dukungan Jokowi tetap menambah angin segar bagi massa pendukung Prabowo.

Tren Elektabilitas Prabowo dalam 2 Tahun Terakhir

Dalam hasil survei SMA Research and Consulting pada Agustus 2021, Prabowo Subianto menempati posisi kedua dalam survei elektabilitas calon presiden 2024 di Indonesia dengan persentase 18,9%. Meski demikian, Prabowo masih kalah jauh dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menempati posisi pertama dengan persentase 40,5%.

Apa yang Menjadi Fokus Prabowo Selanjutnya?

Seiring waktu, Prabowo Subianto masih aktif dalam dunia politik dan kebijakan pemerintah. Belakangan ini, Prabowo mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial tentang bayi baru lahir. Ia meminta agar bayi dikarantina agar tidak terinfeksi Covid-19. Pernyataan itu menuai banyak kritik, namun tidak mengurangi kepopuleritasan Prabowo.

Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Elektabilitas Prabowo

Peningkatan elektabilitas Prabowo pada beberapa saat ini, bukan hanya karena dukungan Jokowi. Kampanye yang lebih baik, broker politik yang kuat dan loyal, serta agenda baru yang mampu mengikat massa, membuat Prabowo salah satu calon presiden potensial yang masih cukup populer di Indonesia.

Siapakah yang Lebih Berpotensi Menang dalam Pemilihan Presiden 2024?

Sejak kemunculannya di panggung politik nasional, Prabowo Subianto telah menjadi momentum bagi golongan nasionalis. Meski demikian, banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kemenangan di Pemilihan Presiden 2024, seperti kampanye yang agresif, dukungan kalangan pengusaha, serta isu-isu terbaru yang terkait dengan politik.

Dukungan dari pemimpin partai, termasuk dukungan dari Presiden, bisa menjadi faktor yang sangat penting dalam elektabilitas seorang calon. Namun, pengaruh dari dukungan tersebut masih menjadi perdebatan. Walaupun demikian, Prabowo Subianto masuk dalam daftar calon potensial pada Pemilihan Presiden 2024. Namun, sebelum memutuskan untuk memilih, kita harus melihat lebih dalam tentang visi dan misi calon yang memang profesional dan terbaik.

Peluang Elektabilitas Prabowo ke Depan

Prabowo akan terus meningkatkan elektabilitasnya dengan mengamankan dukungan dari partai politik dan influencer sosial media. Faktor lainnya adalah kampanye dan visi misi yang spesifik dalam kebijakan pemerintahannya. Walaupun dukungan dari pemimpin partai penting, semua pengambilan keputusan sepenuhnya tergantung pada masyarakat dan suara mereka di kotak suara.