Berita  

Ilmuwan Ceko Mengubah Biji Mangga Menjadi Briket di Indonesia.

Biji mangga selalu menjadi salah satu buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis dan segar. Namun tahukah Anda bahwa biji mangga ternyata dapat diubah menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif? Ya, hal ini membuat banyak orang terkejut, termasuk ilmuwan asal Ceko yang berhasil mengubah biji mangga menjadi briket untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan pembakaran batu bara.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang ilmuwan Ceko yang berhasil melakukan salah satu temuan terbaru dalam dunia energi alternatif, yaitu mengubah biji mangga menjadi briket. Anda akan menemukan beberapa informasi terbaru tentang teknologi ini serta manfaatnya bagi lingkungan.

1. Ilmuwan Ceko Sulap Biji Mangga Jadi Briket untuk Mengurangi Emisi Karbon
Berpuluh-puluh tahun, negara-negara di seluruh dunia mengandalkan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Namun, penggunaan bahan bakar fosil sangat berdampak pada lingkungan, terutama pada peningkatan emisi karbon yang melebihi batas aman. Itulah mengapa banyak negara mulai mencari sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Salah satu alternatif yang menjanjikan adalah penggunaan briket yang terbuat dari limbah organik, salah satunya adalah biji mangga. Biji mangga mengandung lignoselulosa yang dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif, tepatnya briket.

Sulap biji mangga jadi briket merupakan temuan terbaru dari ilmuwan Ceko, Jan Krouzek. Krouzek melakukan riset tentang biji mangga selama tiga tahun dan berhasil mengubahnya menjadi briket padat yang memiliki kandungan kalori setara dengan briket batu bara. Briket yang dihasilkan juga memiliki tingkat kelembaban yang rendah sehingga dapat lebih tahan lama saat disimpan.

2. Cara Mengubah Biji Mangga Menjadi Briket
Tahukah Anda cara mengubah biji mangga menjadi briket? Proses yang dilakukan oleh ilmuwan Ceko tersebut cukup sederhana, tetapi sangat inovatif dan berkelanjutan.

Pertama, biji mangga dikeringkan hingga kadar airnya turun. Kemudian, biji tersebut digiling menjadi serbuk halus, lalu dicampurkan dengan agen perekat yang terbuat dari tanah liat, kayu, dan air. Campuran ini kemudian dipadatkan dan dibentuk menjadi briket dengan menggunakan mesin pres. Proses ini tidak memerlukan bahan kimia atau aditif tambahan, sehingga menghasilkan briket yang 100% organik dan aman untuk lingkungan.

3. Kelebihan Briket Biji Mangga
Dalam hal ramah lingkungan, briket biji mangga memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan batu bara. Briket biji mangga menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit, dan tidak mengandung bahan kimia atau polutan lainnya. Selain itu, briket biji mangga juga memiliki nilai kalori yang setara dengan batu bara, sehingga menjadi alternatif yang cukup menjanjikan bagi kegiatan pembakaran.

Dibandingkan briket yang terbuat dari limbah lainnya seperti sekam padi atau ampas tebu, briket biji mangga jauh lebih efektif dalam menghasilkan energi dan lebih tahan lama saat disimpan. Selain itu, biji mangga juga cukup mudah untuk didapatkan karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah mangga terbesar di dunia.

4. Potensi Pengembangan Teknologi Briket Biji Mangga
Tentunya, temuan ilmuwan asal Ceko ini cukup menarik perhatian banyak pihak, terutama mereka yang peduli lingkungan. Teknologi briket biji mangga bisa jadi alternatif penggunaan bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan dan dapat merusak bumi kita.

Potensi pengembangan teknologi briket biji mangga sangat besar karena biji mangga dapat ditemukan dengan mudah di Indonesia dan negara-negara tropis lainnya. Selain itu, teknologi ini juga bisa membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran karena bisa dijadikan sumber penghasilan oleh masyarakat lokal.

5. Kesimpulan
Briket biji mangga adalah salah satu temuan terbaru dalam teknologi energi alternatif yang ramah lingkungan. Ilmuwan Ceko, Jan Krouzek berhasil mengubah biji mangga menjadi briket yang memiliki tingkat kalori setara dengan briket batu bara. Proses pengambilan bahannya cukup mudah dan sederhana, sehingga teknologi ini sangat cocok untuk diaplikasikan di negara-negara tropis seperti Indonesia.

Briket biji mangga memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan teknologi ini, banyak orang dan masyarakat lokal bisa memperoleh penghasilan dan menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, pengembangan teknologi briket biji mangga harus terus didukung dan dikembangkan, demi menjaga dan melestarikan lingkungan kita.

Original Post By Dmarket