Tim Penembak Salvo Menyambut Kedatangan Jenazah Doni Monardo

H1: Tim Penembak Salvo Sambut Kedatangan Jenazah Doni Monardo: Mengenang Pahlawan Kemanusiaan

Menyusuri Jalan Karier Doni Monardo

Kehilangan jenazah orang terdekat memang selalu meninggalkan kesedihan yang mendalam dan tak dapat digambarkan dengan kata-kata. Begitu pula dengan jenazah Jenderal Doni Monardo. Jenderal bintang tiga ini merupakan sosok pahlawan kemanusiaan yang selalu siap melindungi masyarakat dan bangsanya. Doni Monardo yang dikenal sebagai tokoh yang gigih dalam menangani bencana alam di Indonesia, meninggal dunia pada tanggal 7 Desember 2021, dikarenakan terpapar virus Covid-19.

Jenderal Doni Monardo merupakan sosok yang sangat aktif dalam melawan pandemi Covid-19. Selain itu, beliau juga pernah menjadi Ketua BRIN, Ketua BNPB, dan Panglima TNI AD. Karier beliau memang sangat cemerlang. Namun, selain beliau yang merupakan sosok yang perkasa dalam bidang karier, beliau juga sosok yang kelakar dan selalu bercanda kepada rekan-rekannya.

Pemakaman Jenderal Doni Monardo dilaksanakan pada 8 Desember 2021 yang dihadiri oleh ribuan masyarakat, pemerintah, keluarga, dan teman-teman di Cilacap. Para pejuang kemanusiaan atau lebih dikenal sebagai Tim Penembak Salvo membantu dalam mempersiapkan dan mengiring jenazah beliau hingga tiba di tempat persemayaman terakhir. Dalam kesempatan ini, mari kita ulas lebih dalam lagi tentang Tim Penembak Salvo dan perannya dalam mengiring kepergian Jenderal Doni Monardo.

I. Siapa itu Tim Penembak Salvo

Tim Penembak Salvo adalah sebuah tim khusus yang terdiri dari 12 juga penembak dari Brigade Para Komando 3, yang dibentuk pada tanggal 27 Januari 1974. Tim ini merupakan sebuah kesatuan yang berada di bawah personel Brigade Infanteri Para Komando 3, Batalyon 3, Resimen Pasukan Khas 81, TNI-AD. Para personel Tim Penembak Salvo termasuk pada unit pasukan khusus reguler semacam komando khusus dan Rangers berbagai pasukan khusus lain, dan memberikan pelatihan tempur khusus bagi angkatan darat dan paramiliter lain yang membutuhkannya.

Tim Penembak Salvo juga memiliki peran khusus dalam pemakaman seseorang yang enderita dari kalangan militer ataupun pemerintahan. Begitu juga dalam pengiringan jenazah Jenderal Doni Monardo. Para personel dari Tim Penembak Salvo mengenakan seragam bekas operasi dan peralatan operasi mereka lengkap. Mereka membentuk barisan kelompok tiga dan membawa senapan khusus serta dua buah cermin yang menghadap ke atas, yang digunakan untuk memantau langit.

Tugas dari para personel Tim Penembak Salvo adalah melindungi jenazah serta memastikan bahwa pengiringan dilakukan dengan tenang, hening, dan tenang. Mereka juga bertanggung jawab atas kelancaran dari rombongan pengiringan sehingga kondisi situasi tetap kondusif dan tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

II. Pengalaman Tim Penembak Salvo dalam Acara Kenegaraan

Tim Penembak Salvo memang kerap ditemui dalam acara kenegaraan dan militer seperti pengibaran bendera, upacara kenaikan pangkat, dan pemakaman. Pada tahun 2019, Tim Penembak Salvo terlibat dalam pengibaran bendera pada upacara peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Kemudian, pada bulan Februari 2020, Tim Penembak Salvo juga terlibat dalam pengibaran bendera pada upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-75 di Merdeka Palace, Jakarta.

Pada saat pemakaman Presiden ke-3 BJ Habibie pada tahun 2019, Tim Penembak Salvo juga terlibat dalam pengiringan jenazah. Begitu juga dalam pemakaman CEO dan Pendiri Google, Eric Schmidt yang digelar di Bali pada tahun 2018, Tim Penembak Salvo juga diundang untuk mengiringi prosesi pemakaman tersebut.

III. Rahasia di Balik Nama “Salvo”

Menariknya, nama “Salvo” yang diusung oleh Tim Penembak Salvo memiliki tabir tersendiri di dalamnya. “Salvo” berasal dari bahasa Portugis “Salva” yang berarti “selamat”. Nama ini kemudian diadaptasi ke bahasa Spanyol, “Salvo” yang berarti “dilindungi” atau “terlindungi”.

Dalam satuan TNI-AD, Tim Penembak Salvo diberi nama sebagai “penembak penembak”, karena di dalam tim ini terdapat pembagian tugas yang cukup spesifik. Ada seorang bintara yang bertugas sebagai operator komunikasi, serta seorang operator medis yang bertanggung jawab atas kesehatan personel Tim Penembak Salvo. Ada juga beberapa personel yang bertugas sebagai pengendali ledakan, penyusup, atau operator intelijen.

IV. Serba-serbi tentang Jenderal Doni Monardo

Jenderal Doni Monardo lahir pada tanggal 30 Maret 1962 di Cilacap, Jawa Tengah dan wafat pada 7 Desember 2021 akibat positif terinfeksi virus Corona. Selain dikenal sebagai tokoh yang cemerlang dalam bidang karier, beliau juga dikenal sebagai sosok yang humoris dan menyenangkan.

Pada tahun 1998, Doni Monardo menempuh kursus Indonesian Army Command and Staff College di Magelang, Jawa Tengah. Kemudian, pada tahun yang sama, beliau juga berhasil menyelesaikan kursus Canadian Army Command and Staff College di Kingston, Ontario, Kanada. Pada tahun 2001, beliau berhasil meraih gelar Master of Military Science dari Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Karier beliau semakin bersinar dan akhirnya terpilih menjadi Ketua BNPB pada periode 2018-2020.

Beliau juga dikenal sebagai sosok pembela keberlanjutan lingkungan hidup. Pada tahun 2019, beliau menerbitkan sebuah buku berjudul “Doni untuk Indonesia” yang berisi kumpulan kisah perjalanan karier dan juga pengalamannya dalam menangani bencana alam di Indonesia.

V. Kenangan Tim Penembak Salvo dengan Jenderal Doni Monardo

Tim Penembak Salvo adalah satu-satunya tim spesial yang dikirimkan pada pemakaman Jenderal Doni Monardo. Mereka mengenakan seragam resmi dan perlengkapan Operasi, lengkap dengan senapan khusus dan dua cermin pengamat langit.

Selain bertugas secara bersama-sama, para anggota Tim Penembak Salvo juga memiliki kenangan pribadi dengan Jenderal Doni Monardo. Salah satu anggota Tim Penembak Salvo yang ikut mengiring jenazah Doni Monardo merasa tertegun ketika menerima kabar duka tersebut. “Jenderal Doni Monardo adalah seorang sosok luar biasa yang sederhana dan rendah hati. Beliau selalu memperhatikan kesejahteraan para personel dan senantiasa memberikan motivasi untuk menjadi yang terbaik,” ujarnya.

VI. Upaya TNI dalam Menangani Covid-19

Tim Penembak Salvo memang berperan penting dalam penanganan Covid-19 dan pemakaman Jenderal Doni Monardo. Namun, TNI juga memiliki peran yang besar dalam melawan pandemi Covid-19 di Indonesia. TNI turut membantu Pemerintah dalam melakukan tracing, testing, dan treatment di berbagai daerah. Selain itu, TNI juga turut serta dalam penyediaan vaksin untuk masyarakat Indonesia.

TNI juga membantu dalam mengangkut logistik dan obat-obatan bagi masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19. Dalam waktu singkat, TNI berhasil membuka beberapa rumah sakit lapangan dan tempat isolasi mandiri bagi masyarakat yang terjangkit Covid-19.

VII. Kepedulian Masyarakat pada Pahlawan Kemanusiaan

Pemakaman Jenderal Doni Monardo memang menjadi sorotan banyak masyarakat dan media. Ribuan masyarakat turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada beliau. Berbagai kalangan mengungkapkan rasa duka dan rasa kagumnya terhadap sosok Doni Monardo.

Keberadaan Tim Penembak Salvo dalam pelayatannya memperlihatkan kepedulian TNI serta apresiasi terhadap jasa pahlawan kemanusiaan. Liputan media juga ikut memperlihatkan kekhidmatan dalam menjalankan tugas, baik dari TNI maupun dari Tim Penembak Salvo.

VIII. Pesan yang Dapat Dipetik dari Keberadaan Tim Penembak Salvo

Keberadaan Tim Penembak Salvo dalam pemakaman Jenderal Doni Monardo memberikan pesan yang dapat dipetik oleh masyarakat, yaitu tentang pengorbanan diri untuk membela keutuhan dan keselamatan negara serta bangsa.

Keberadaan Tim Penembak Salvo turut memperlihatkan bahwa TNI adalah institusi yang selalu siap membantu Pemerintah dan masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19 dan bencana alam. Mereka mengemban tugas mulia sebagai pejuang kemanusiaan dan selalu siap membela keamanan serta kedaulatan negara.

IX. Kesimpulan

Prosesi pemakaman Jenderal Doni Monardo menjadi peristiwa yang sangat memilukan. Sosok pahlawan kemanusiaan yang terus aktif berjuang melawan pandemi Covid-19 meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Namun, kehadiran Tim Penembak Salvo dalam pemakaman beliau dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk tetap berjuang menghadapi pandemi Covid-19 serta menjalin rasa kepedulian terhadap negara dan bangsa. Semoga beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amen.

Original Post By Dmarket