RCEP Jadikan ASEAN Krusial dalam Pertumbuhan Ekonomi Global

RCEP: Jadikan ASEAN Krusial dalam Pertumbuhan Ekonomi Global

Berdasarkan pandangan dunia saat ini, Asia Tenggara dianggap sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi global. Salah satu faktor terbesar untuk ini adalah kejayaan kelompok ASEAN dalam mencapai integrasi ekonomi yang lebih besar melalui kemitraan perdagangan terbesar di dunia: Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu RCEP, bagaimana RCEP mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dan apa yang harus dilakukan ASEAN untuk memanfaatkan peluang ini.

Apa itu RCEP?

Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) adalah kesepakatan perdagangan bebas yang mencakup 15 negara: Kesepuluh anggota ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) ditambah dengan China, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Australia. Dalam jumlah, RCEP mencakup 30% dari populasi dunia dan sekitar 30% PDB global.

Penandatanganan RCEP pada November 2020 mengatakan bahwa kesepakatan RCEP akan menciptakan pasar tunggal terbesar di dunia yang akan meningkatkan kepentingan perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik, serta akan memperkuat hubungan perdagangan multilateral. Hal ini sejalan dengan visi ASEAN 2025 yang bertujuan menciptakan pasar tunggal dan bebas dimana perdagangan dan investasi dapat bergerak bebas.

Bagaimana RCEP Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi?

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, RCEP berfokus pada perlakuan perdagangan bebas dan aliran investasi, penghapusan hambatan perdagangan dan fasilitasi, kemudahan perdagangan, dan kerja sama yang lebih besar dalam beberapa aspek bisnis dan perdagangan. Salah satu target utama dari RCEP adalah menciptakan lingkungan perdagangan yang menarik bagi investor, dan menciptakan syarat sama yang disukai oleh masing-masing negara.

Dalam jangka pendek, RCEP menjanjikan peluang bisnis yang besar bagi produsen, peserta pasar, ekspor, dan investor, menurunkan biaya perdagangan, memperkuat rantai pasokan, dan mendorong pengembangan teknologi. Dalam jangka panjang, RCEP diharapkan untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan di kawasan Asia Pasifik dan global.

Apa yang Harus Dilakukan ASEAN untuk Memanfaatkan Peluang ini?

Untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh RCEP, ASEAN harus mengambil langkah-langkah praktis dalam mendorong implementasi penuh kesepakatan ini. Ini termasuk mempercepat pemangkasan tarif perdagangan, mempromosikan kerja sama di bidang pasar tenaga kerja, standard teknis, dan peraturan perdagangan yang sama.

Salah satu hal utama yang harus dilakukan ASEAN adalah memperkuat pelaksanaan kapasitas dan kerangka hukum yang kuat dalam mendukung perdagangan bebas dan kebijakan investasi, melalui upaya seperti pengembangan jaringan infrastruktur dan fasilitas perdagangan.

Ketika datang ke pasar keuangan, penting bagi ASEAN untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dan pengawasan regulator untuk memungkinkan aliran modal yang aman dan terkendali. Ini akan memungkinkan ASEAN untuk menangani pergeseran modal yang mungkin terjadi, termasuk dalam industri kecil dan menengah.

Bagaimana RCEP Dapat Menguntungkan Pengusaha dan Pekerja?

RCEP dapat memberikan keuntungan bagi pengusaha melalui penghapusan tarif dan aliran investasi yang lebih mudah. Hal ini memungkinkan produsen untuk mengekspor barang lebih murah dan memperluas pasar, yang secara langsung berpotensi menghasilkan laba yang lebih besar.

Sementara itu, RCEP juga dapat bermanfaat bagi pekerja melalui penciptaan lapangan kerja baru dalam sektor-sektor prioritas, yang diperkirakan dapat membentuk rantai pasokan baru dan menghasilkan permintaan atau pertumbuhan pasar domestik yang kuat. Hal ini dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, pendapatan pekerja, dan distribusi keuntungan ekonomi yang lebih seimbang.

Apakah ada Risiko mengikuti RCEP?

Mengikuti RCEP, meskipun demikian, juga memberikan risiko tertentu. Salah satunya adalah kompetisi yang meningkat antara negara bagian, yang dapat membawa dampak negatif terhadap kepentingan perekonomian. Selain itu, adopsi praktik perdagangan bebas juga dapat menyebabkan berkurangnya kontrol politik atas birokrasi dan perusahaan.

Sementara itu, perlakuan perdagangan bebas juga dapat memberikan liberalisasi yang rapuh terhadap pasar internal, yang dalam jangka panjang akan berakibat pada kerugian bagi negara lain dalam skala global. Oleh karena itu, masalah ini harus diperhitungkan dalam pandangan kelompok ASEAN terhadap Regional Comprehensive Economic Partnership.

Kesimpulan

RCEP menjanjikan peluang bisnis dan jangkauan yang lebih besar bagi peserta, membawa manfaat bagi industri dan pekerja dalam jangka panjang, dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Namun, ASEAN harus mengambil tindakan praktis dan memperkuat kapasitas internalnya agar dapat memanfaatkan semua peluang ini secara maksimal dan meminimalkan risikonya.

Dalam hal ini, kerja sama regional, integrasi infrastruktur, dan pengembangan tenaga kerja yang terampil akan menjadi faktor penting dalam memungkinkan pertumbuhan dan stabilitas yang lebih besar di masa depan.