Berita  

Januari-Maret 2023, Ekspor via Karantina Belawan Capai Rp5,2 Triliun

JANUARI-MARET 2023, EKSPOR VIA KARANTINA BELAWAN CAPAI RP5,2 TRILIUN

Selama tiga bulan pertama tahun 2023, Karantina Belawan mencatat nilai ekspor yang cukup fantastis di kawasan Sumatera Utara dan sekitarnya. Capaian tersebut didapatkan berkat pengawasan yang ketat oleh Karantina Belawan demi menjaga kualitas dan keamanan dari hasil-hasil komoditas ekspor yang diperdagangkan. Berikut ini adalah rincian mengenai nilai ekspor yang berhasil dicapai pada Januari-Maret 2023.

Januari 2023: Rp1,8 Triliun

Pada bulan pertama tahun 2023, Karantina Belawan berhasil memproses dan mengawasi ekspor dengan total nilai mencapai Rp1,8 Triliun. Hal ini merupakan hasil dari kerja keras dan pengawasan yang tidak kenal lelah. Karantina Belawan menyadari bahwa keselamatan dan kualitas dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan merupakan prioritas utama, sehingga pengawasan dan pemeriksaan komoditas yang diperdagangkan di Karantina Belawan menjadi hal yang sangat penting.

Februari 2023: Rp1,5 Triliun

Di bulan kedua tahun 2023, Karantina Belawan mencatat nilai ekspor sebesar Rp1,5 Triliun. Karantina Belawan tetap konsisten dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap komoditas-komoditas ekspor yang diperdagangkan agar dapat mempertahankan kualitas dan keamanannya. Hal ini menjadi penting sebab berpotensi memperbesar nilai ekspor Indonesia ke mancanegara.

Maret 2023: Rp1,9 Triliun

Bulan Maret 2023 juga tidak kalah produktif bagi Karantina Belawan, di mana pada bulan tersebut nilai ekspor mencapai Rp1,9 Triliun. Karantina Belawan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan pengawasannya agar dapat mencapai nilai ekspor yang lebih baik lagi.

Komoditas Terbesar yang Diekspor

Komoditas-komoditas yang diekspor melalui Karantina Belawan pada Januari – Maret 2023 memiliki peran penting dalam menentukan nilai ekspor yang dicapai. Salah satu komoditas terbesar adalah minyak kelapa sawit dan turunannya dengan total nilai mencapai Rp2,2 Triliun. Selain itu, komoditas-komoditas lain yang juga cukup signifikan adalah benang rajut, karet, bungkil kedelai, dan beberapa produk laut lainnya.

Tujuan Ekspor yang Dimaksud

Selama Januari-Maret 2023, ada beberapa tujuan ekspor yang menjadi fokus. Salah satunya adalah India dengan nilai mencapai Rp1,8 Triliun. Belum lagi, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Cina, dan beberapa negara lainnya. Hal ini menunjukkan adanya potensi yang cukup besar bagi Indonesia dalam pengembangan ekspor ke berbagai negara.

Pengaruh Karantina Belawan Bagi Ekspor Indonesia

Keberadaan Karantina Belawan memang sangat penting untuk menjaga keamanan dan kualitas sumber daya alam yang dapat di ekspor ke negara lain. Upaya pengawasan dan pemeriksaan komoditas yang dilakukan Karantina Belawan telah mampu mempertahankan dan menjaga kualitas serta keamanan pada produk ekspor Indonesia. Hal ini selayaknya patut tercermin pada hasil ekspor yang dicapai. Dalam hal ini, Karantina Belawan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui ekspor.

Prosedur Karantina Belawan

Pada umumnya, komoditas-komoditas yang akan di ekspor melalui Pelabuhan Belawan akan melalui prosedur karantina sesuai ketentuan yang berlaku. Beberapa tahapan yang dilakukan di antaranya adalah:

  • Pelaksanaan pemeriksaan yang melibatkan petugas dengan menggunakan alat bantu canggih
  • Pengambilan sampel sebagai bahan referensi
  • Pemeriksaan hasil sampel
  • Tes laboratorium
  • Surat persetujuan ekspor (SPE) akan diberikan apabila hasil pengawasan yang dilakukan dinyatakan layak untuk diekspor

Kesimpulan

Karantina Belawan telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mempengaruhi dan memajukan perekonomian Indonesia melalui ekspor. Karantina Belawan selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan dan pengawasannya agar dapat mencapai nilai ekspor yang lebih baik lagi ke negara-negara tujuan ekspor. Hal ini untuk menjaga komoditas-komoditas ekspor Indonesia tetap terjaga kualitas dan keamanannya, sehingga menjadi lebih baik lagi dalam persaingan global pada era industri 4.0.

Original Post By Dmarket