Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo 22,2 Persen, Ganjar 19,8 Persen

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo 22,2 Persen, Ganjar 19,8 Persen

Survei elektabilitas kembali dilakukan oleh Indikator Politik pada tahun ini, tepatnya pada bulan April 2021. Hasil yang diperoleh dari survei tersebut menunjukkan adanya pergeseran elektabilitas dari kedua kandidat yang diukur yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Prabowo Subianto adalah kandidat yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Berkarya dalam Pemilihan Presiden 2019, sedangkan Ganjar Pranowo adalah Gubernur Jawa Tengah yang berpotensi maju dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Berikut adalah hasil survei Indikator Politik terbaru:

Elektabilitas Prabowo Subianto: 22,2 persen
Elektabilitas Ganjar Pranowo: 19,8 persen

Jadi, apa yang mempengaruhi seseorang pada saat memilih seorang pemimpin? Itulah pertanyaan besar yang selalu muncul pada saat setiap survei dilakukan. Namun, meskipun kita tidak dapat melihat secara pasti bagaimana persepsi masyarakat terhadap para kandidat, namun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elektabilitas dari kedua tokoh ini.

Pertama-tama, dalam melihat elektabilitas Prabowo Subianto, kita tentu saja tidak dapat menyingkirkan citra sosok Prabowo sebagai seorang mantan Panglima TNI. Dalam masyarakat, tentu akan terdapat gambaran bahwa Prabowo merupakan sosok yang cukup tegas dalam menjalankan tugas maupun hak-hak yang dimilikinya. Sehingga citra tersebut tentu saja memberikan pengaruh terhadap elektabilitas dari Prabowo.

Selain citra sosok, faktor partai juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2019, berhasil mengusung partai-partai seperti Partai Gerindra dan Partai Berkarya, yang memiliki basis massa yang cukup besar di Indonesia. Sehingga dengan adanya dukungan tersebut, tentu saja Prabowo pun lebih mudah dikenal dan diraih oleh masyarakat.

Adapun pada elektabilitas dari Ganjar Pranowo, faktor utama yang mempengaruhi adalah kinerjanya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Kinerja Ganjar dalam memimpin Jawa Tengah selama beberapa tahun terakhir, tentu saja memberikan gambaran bahwa Ganjar merupakan sosok yang cukup tegas dan memiliki integritas yang baik. Yang mana hal ini sangat penting dalam menarik persepsi masyarakat terhadap dirinya sebagai pemimpin.

Meskipun Ganjar belum mengumumkan kesiapannya dalam Pemilihan Presiden 2024, namun adanya ghirah pemilihan presiden pada masyarakat, tentu saja membuat masyarakat semakin membayangkan siapa sosok yang layak maju pada saat pilpres 2024 mendatang. Sehingga, adanya dukungan terhadap kinerja Ganjar, tentu saja memberikan pengaruh besar terhadap elektabilitas yang dimilikinya.

Namun, harus diakui juga bahwa elektabilitas yang terukur melalui survey angka, tidak selalu harus menjadi tanda bahwa kandidat tersebut akan menang dalam pilpres nantinya. Pasalnya, hal yang lebih penting adalah bagaimana masing-masing kandidat bisa menjaring dan menyatukan dukungan mereka dari seluruh lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, dalam menilai elektabilitas kedua kandidat tersebut, masyarakat perlu melihat tidak hanya dari hasil survey namun juga dari praktik dan kinerja kandidat-kandidat tersebut. Sehingga nantinya, pemilihan presiden yang akan diadakan pada tahun 2024 mendatang, dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara yang lebih matang dan rasional.

Dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal pada saat melaksanakan pemilihan presiden, masyarakat perlu mampu memilih kandidat yang memiliki kinerja dan moralitas yang baik serta mampu memimpin bangsa ke arah yang lebih baik lagi. Sebab, hanya dengan pemimpin yang demikianlah Indonesia akan dapat menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Terkait dengan elektabilitas kedua kandidat tersebut, masih banyak perdebatan yang terjadi di publik. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai masyarakat dapat memilih pemimpin yang memiliki niat baik dan mampu menjalankan tugasnya dengan benar. Oleh karena itu, tak perlu hanya bergantung pada hasil survei semata, namun lihatlah lebih jauh dari itu. Pilpres bukan hanya tentang elektabilitas, namun juga tentang kualitas dan kapabilitas dari kandidat yang dipilih.

Original Post By Dmarket