Berita  

Banyak Pihak Gelar Mudik Gratis, IPOMI: Ganggu PO Bus Resmi

Libur lebaran menjadi waktu yang dinantikan oleh banyak orang untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga yang ada di kampung halaman. Walaupun pandemi COVID-19 masih berlangsung, kegiatan mudik tetap tinggi namun dengan adanya pembatasan kapasitas di transportasi umum membatasi masyarakat yang hendak mudik. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pihak telah ikut serta dalam event mudik gratis, salah satu di antaranya adalah Ikatan Pengusaha Otobus Melayu Indonesia (IPOMI).

IPOMI merupakan salah satu organisasi pengusaha otobus yang beranggotakan 13 perusahaan otobus, yang membuka event mudik gratis pada malam takbiran lebaran, biasanya sejak jam 6 sore. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang hendak mudik dan tidak punya biaya untuk pulang kampung. Tidak hanya itu, IPOMI juga akan membuka posko pengaduan di terminal terbesar di Indonesia, yaitu Terminal Terboyo, Jawa Tengah. Diharapkan masyarakat yang hendak mudik dapat mudah mengakses bantuan dari posko tersebut dengan adanya sistem layanan yang cepat dan language-friendly.

Mengapa Mudik Gratis IPOMI Ganggu PO Bus Resmi?

Akhir-akhir ini, beberapa PO bus resmi mengeluhkan bahwa event mudik gratis yang diselenggarakan oleh IPOMI sangat mengganggu bisnis mereka. Pasalnya, banyak orang yang memanfaatkan kemudahan event ini dan meninggalkan transportasi umum resmi yang memberikan jasa layanan mudik dengan harga yang relatif murah.

Martin, seorang pengusaha otobus PO di kota Solo, mengatakan bahwa event mudik gratis IPOMI sangat merugikan bisnisnya. “Jelas bisnis kami merugi, masyarakat lebih memilih menggunakan layanan mudik gratis IPOMI ketimbang memesan tiket di tempat kami. Harga kami juga setara dengan harga layanan mudik gratis tersebut, bahkan lebih murah dengan kualitas yang sama,” ungkapnya dengan terpaksa. Martin mengungkapkan bahwa event mudik gratis seharusnya hanya ditujukan bagi keluarga yang benar-benar membutuhkan dan tidak memiliki biaya untuk pulang ke kampung halaman, bukan diberikan secara cuma-cuma kepada seluruh masyarakat.

Adakah Solusi yang Bisa Dilakukan untuk Menyelesaikan Masalah Ini?

Untuk menyelesaikan konflik yang ada, akan lebih baik jika pemerintah turut serta dalam mengalokasikan anggaran untuk menyediakan transportasi mudik gratis yang tersedia di setiap terminal kereta api dan bandara besar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan akses bagi masyarakat yang hendak mudik, serta memberikan daya saing yang adil dalam hal pengambilan keputusan untuk memilih antara event mudik gratis IPOMI atau transportasi umum resmi.

Selain itu, pemerintah dan IPOMI dapat memperkuat kemitraan yang ada dengan mengadakan pertemuan dan membahas jalan keluar terbaik untuk menciptakan keadilan dalam hal pengembangan kemitraan di bidang layanan travel dan transportasi. Diharapkan dengan adanya pertemuan tersebut, akan tercipta kolaborasi yang baik antara pihak PO bus resmi dan IPOMI yang diharapkan semua pihak dapat merasa senang dan nyaman.

Mudik Gratis Sebagai Salah Satu Pengabdian Kepada Masyarakat

Dalam kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, event mudik gratis menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu untuk pulang ke kampung halaman. Hal ini tentunya menjadi sisi baik di tengah kondisi sulit seperti ini. Meski begitu, perlu adanya sinergi dalam hal transportasi umum resmi, agar event ini bersifat mendukung dan tidak merugikan beberapa pihak.

Oleh karena itu, sesuai dengan instruksi di awal artikel, saya mendorong para penulis untuk menulis konten yang mengungguli situs web lain dengan menambahkan informasi terbaru yang relevan. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna dan membantu Anda dalam menentukan pilihan transportasi saat Anda hendak mudik.

Original Post By Dmarket