3,5 Jam Diklarifikasi KPK, Kadinkes Lampung Reihana Irit Bicara – Dmarket.co.id

Pada tahun 2023 ini, kasus yang melibatkan Kadinkes Lampung Reihana masih menjadi sorotan publik. Reihana harus menjalani proses pemeriksaan selama 3,5 jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Lampung. Pemeriksaan ini dilakukan pada Kamis, 6 Mei 2021.

1. Latar Belakang Kasus Korupsi

Sebelum membahas lebih lanjut tentang proses pemeriksaan Reihana oleh KPK, mari kita bahas latar belakang kasus korupsi ini. Kasus ini bermula dari adanya laporan masyarakat terkait dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Lampung.

KPK pun membuka penyelidikan dan menemukan adanya indikasi korupsi dalam pengadaan tersebut. Reihana yang menjabat sebagai Kadinkes Lampung pada saat itu, diduga terlibat dalam kasus ini.

2. Proses Pemeriksaan oleh KPK

Pada Kamis, 6 Mei 2021, Reihana menjalani proses pemeriksaan oleh KPK selama 3,5 jam. Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka memberikan keterangan sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Lampung.

Reihana dihadirkan oleh KPK bersama dengan empat orang lainnya yang juga menjadi saksi dalam kasus yang sama. Selain itu, KPK juga memanggil 6 orang yang menjadi tersangka dalam kasus ini.

3. Reaksi dari Reihana

Setelah menjalani proses pemeriksaan oleh KPK, Reihana memberikan tanggapan terkait hal ini. Menurutnya, pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka mencari kebenaran dan menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait dugaan korupsi tersebut.

Reihana juga menyatakan bahwa dirinya akan bekerja sama penuh dengan KPK dalam kasus ini. Ia berharap, proses hukum yang berjalan akan mengungkapkan fakta sesuai dengan yang sebenarnya.

4. Konsekuensi Bagi Reihana

Jika terbukti bersalah, Reihana bisa dijerat dengan Pasal 2 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal tersebut mengatur tentang penerimaan hadiah atau janji oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara.

Jika dinyatakan bersalah, Reihana bisa dijatuhi hukuman berupa pidana penjara maksimal 20 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.

5. Pengaruh Kasus Korupsi bagi Dinas Kesehatan Lampung

Kasus korupsi yang menjerat Reihana tentu saja berdampak pada Dinas Kesehatan Lampung. Dalam situasi pandemi seperti saat ini, tentu harus ada upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Namun, jika terdapat tindakan korupsi yang merugikan masyarakat, maka upaya tersebut tidak akan berarti. Sehingga, kasus ini harus diusut tuntas untuk memberikan efek jera bagi pengambil kebijakan di Lampung.

6. Sikap Pemerintah Terkait Kasus Ini

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai, kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Lampung harus diusut tuntas. Menurutnya, kasus korupsi ini menghambat upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sehingga, ia mengimbau kepada pihak KPK untuk terus bekerja profesional dalam menangani kasus ini. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh kepada KPK dalam proses ini.

7. Kasus Korupsi Sering Terjadi di Indonesia

Kasus korupsi seperti yang menjerat Reihana memang sering terjadi di Indonesia. Banyak pejabat negara atau pengambil kebijakan yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.

Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat yang berharap ada pemerintah yang bekerja secara jujur dan adil untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu, tindakan pemerintah dalam menangani kasus korupsi harus tetap ditingkatkan.

8. Konklusi

Proses pemeriksaan terhadap Reihana oleh KPK tentu saja menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi di Indonesia. Kasus ini harus diusut tuntas untuk memberikan efek jera bagi pengambil kebijakan di Lampung.

Semoga kasus ini juga dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat bahwa tindakan korupsi merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, kita semua harus bekerja sama untuk mencegah tindakan korupsi dan membangun Indonesia yang lebih baik.

Original Post By Dmarket