Berita  

Pelaku Pasar Menanti Data Inflasi AS

Dmarket.co.id – Perbaikan data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menimbulkan kekbawatiran The Federal Reserve (The Fed) bakal lebih agresif. Pelaku pasar juga menantikan data inflasi Negeri Paman Sam itu. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melemah pekan ini.

Support di level 6.902 sampai 6.809 dan resistance di 7.100 hingga 7.258,” kata Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee kepada Jawa Pos tadi malam.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa para pengusaha menambahkan 528 ribu pekerjaan baru pada Juli. Jumlah tersebut juga meningkat dibanding posisi Juni sebanyak 372 ribu pekerjaan. Tingkat pengangguran turun ke level 3,5 persen.

Hans menjelaskan, kenaikan data tersebut ditafsirkan investor sebagai kemungkinan The Fed akan lebih agresif. Sejalan dengan pernyataan Cleveland Federal Reserve Bank President Loretta Mester bahwa bank sentral harus menaikkan suku bunga di atas 4 persen untuk membantu menurunkan inflasi. Selain itu, pengetatan moneter akan terus dilakukan hingga semester pertama tahun depan.

Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Trisakti itu menyebut, fokus pelaku pasar saham yaitu data inflasi yang akan dirilis akhir pekan ini. Harga konsumen tahunan AS diperkirakan akan naik 8,7 persen pada Juli.

“Bila inflasi tidak turun cukup signifikan setelah beberapa kenaikan bunga maka sangat mungkin kenaikan agresif suku bunga akan dilanjutkan. Menyusul data tenaga kerja yang kuat memberikan dorongan bagi The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunganya,” jelasnya.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Agas Putra Hartanto

#Pelaku #Pasar #Menanti #Data #Inflasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *